Investasi ORI (Obligasi Republik Inndonesia) sebagai
sebuah instrumen investasi yang diterbitkan pemerintah
(dijamin pemerintah) tentunya tingkat keamanan sangat
tinggi. Boleh jadi investor di pasar perdana berebut untuk membeli
instrumen yang zero risk tersebut. Apalagi ORI memiliki
beberapa karakteristik yang sama dengan deposito. Apabila
bunga deposito dibayarkan tiap bulan, begitupun kupon
ORI juga dibayarkan setiap bulannya. Yang lebih menarik
lagi bunga deposito tiap bulan belum tentu sebesar kupon
bunga yang ditawarkan ORI. Dengan instrumen investasi
yang rendah risiko, permintaan di pasar perdana (ketika
pertama kali ditawarkan) cukup tinggi. Bahkan sejumlah agen
penjual terpaksa meminta tambahan kuota dari pemerintah tiap kali
ada lelang surat utang negara dan ritel ini.
Apalagi
ORI sebagai investasi surat berharga ini memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan
deposito. Apabila bunga deposito dibayarkan tiap bulan,
begitupun kupon ORI juga dibayarkan setiap bulannya.
Yang lebih menarik lagi bunga deposito tiap bulan belum
tentu sebesar kupon bunga yang ditawarkan ORI. Dengan instrumen
investasi yang rendah risiko, permintaan di pasar perdana
(ketika pertama kali ditawarkan) cukup tinggi. Bahkan
sejumlah agen penjual terpaksa meminta tambahan kuota
dari pemerintah tiap kali ada lelang surat utang negara
dan ritel ini.
ORI sebelumnya sudah terbit selama 5 kali, dan untuk ke-6 kalinya ini, pemerintah menawarkan kupon sebesar 9,35%. Kupon ini diberikan dengan persentase tetap per tahun. Besaran kupon ini cukup menggiurkan karena di atas suku bunga perbankan yang kini di kisaran 6-8 persen saja.
Menurut keterangan yang dikutip dari situs Ditjen Pengelolaan Utang Depkeu, Senin (27/7/2009), kupon ORI sebesar 9,35% tersebut akan dibayarkan setiap bulannya. Kupon yang dibayar untuk setiap bulannya adalah Rp 7.792 per unit. Pembayaran kupon akan dilakukan pada setiap tanggal 15 tiap bulannya.
ORI diterbitkan dengan nominal per unit Rp 1 juta. Pemesanan pembelian ORI minimal 5 unit atau Rp 5 juta. Sedangkan pemesanan maksimal ORI adalah 3 ribu unit atau sekitar Rp 3 miliar.
ORI sebelumnya sudah terbit selama 5 kali, dan untuk ke-6 kalinya ini, pemerintah menawarkan kupon sebesar 9,35%. Kupon ini diberikan dengan persentase tetap per tahun. Besaran kupon ini cukup menggiurkan karena di atas suku bunga perbankan yang kini di kisaran 6-8 persen saja.
Menurut keterangan yang dikutip dari situs Ditjen Pengelolaan Utang Depkeu, Senin (27/7/2009), kupon ORI sebesar 9,35% tersebut akan dibayarkan setiap bulannya. Kupon yang dibayar untuk setiap bulannya adalah Rp 7.792 per unit. Pembayaran kupon akan dilakukan pada setiap tanggal 15 tiap bulannya.
ORI diterbitkan dengan nominal per unit Rp 1 juta. Pemesanan pembelian ORI minimal 5 unit atau Rp 5 juta. Sedangkan pemesanan maksimal ORI adalah 3 ribu unit atau sekitar Rp 3 miliar.
Investor bisa menghubungi agen-agen penjual yang terdiri dari perusahaan efek dan perbankan. Daftarnya adalah:
Perusahaan Efek: PT Ciptadana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT Mega Capital Indonesia, PT Reliance Securities, Tbk, PT Trimegah Securities, Tbk
Bank Umum: Citibank N.A., PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Central Asia, Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank Internasional Indonesia, Tbk, PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank Mega, Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank OCBC NISP, Tbk, PT Bank Pan Indonesia, Tbk, PT Bank Permata, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, Standard Chartered Bank, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC).
Keuntungan yang bisa didapat dari investasi pada ORI ini adalah pertama bunga atraktif sebesar 9,4%, yakni diatas bunga deposito dan suku bunga Bank Indonesia (8,25%). Kedua, hasil pasti perbulannya dari 9,4% pertahun dibagi 12 perbulannya. Ketiga, tidak mungkin gagal bayar karena dijamin dua UU, yakni UU Surat Utang Negara dan UU APBN. Keempat, likuid, kapanpun bisa dijual.
Sebelum memutuskan membeli ORI, ada baiknya Anda memehami kiat yang diberikan Anggodo selaku Manager Goverment Sucurities Market Analysis Departemen Keuangan RI. Ia mengatakan, bagi pemegang ORI tidak perlu panik dan tetap memegang ORI sampai jatuh tempo jika ternyata terjadi gejolak ekonomi. Sebab, para investor akan tetap mendapatkan bunga atau dikenal dengan istilah kupon setiap bulannya sampai jatuh tempo dan tetap akan mendapatkan pengembalian modal 100 persen.
Perusahaan Efek: PT Ciptadana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT Mega Capital Indonesia, PT Reliance Securities, Tbk, PT Trimegah Securities, Tbk
Bank Umum: Citibank N.A., PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Central Asia, Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank Internasional Indonesia, Tbk, PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank Mega, Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank OCBC NISP, Tbk, PT Bank Pan Indonesia, Tbk, PT Bank Permata, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, Standard Chartered Bank, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC).
Keuntungan yang bisa didapat dari investasi pada ORI ini adalah pertama bunga atraktif sebesar 9,4%, yakni diatas bunga deposito dan suku bunga Bank Indonesia (8,25%). Kedua, hasil pasti perbulannya dari 9,4% pertahun dibagi 12 perbulannya. Ketiga, tidak mungkin gagal bayar karena dijamin dua UU, yakni UU Surat Utang Negara dan UU APBN. Keempat, likuid, kapanpun bisa dijual.
Sebelum memutuskan membeli ORI, ada baiknya Anda memehami kiat yang diberikan Anggodo selaku Manager Goverment Sucurities Market Analysis Departemen Keuangan RI. Ia mengatakan, bagi pemegang ORI tidak perlu panik dan tetap memegang ORI sampai jatuh tempo jika ternyata terjadi gejolak ekonomi. Sebab, para investor akan tetap mendapatkan bunga atau dikenal dengan istilah kupon setiap bulannya sampai jatuh tempo dan tetap akan mendapatkan pengembalian modal 100 persen.
"Tidak
perlu khawatir dan panik. Karena investasi pda ORI sudah
dijamin pemerintah dengan Undang-undang dan APBN,"egas
Singgih. Sementara jika pemegang ORI ingin menjual
sebelum jatuh tempo maka sebaiknya menjualnya di saat
harga pasar (harga jual) lebih tinggi dari harga
pembelian.
Kalau
investasi ORI-nya ingin bunyi (terasa keuntungan bulannya)
ya sedikitnya investasi Rp 50 jutalah," kata Anggoro, Dengan nilai
uang sebesar itu, setiap bulannya bisa mendapatkan Rp
416.500 atau Rp 4.998.000 per tahun.
Pada
agen tersebut, mintalah formulir pemesanan dan menyerahkan
dana yang ingin diinvestasikan. Jika Anda membeli di agen
perbankan, Anda akan diminta membuka rekening untuk penyetoran
modal dan transfer bunga setiap bulannya. Dokumen yang
diperlukan saat pemesanan ORI adalah fotokopi KTP dan
bukti setor.
Menilik
latar belakang penjualan ORI oleh pemerintah RI kepada
masyarakat Indonesia, dikarenakan pemerintah ingin menghimpun dana
pembangunan. Sehingga, pembangunan dilakukan berbasis
investasi kemandirian, dimana uangnya berasal dari
masyarakat sendiri. Sehingga ketergantungan Indonesia
terhadap utang luar negeri dapat terus dikurangi.
Disamping
itu, menurut Anggodo, penghimpunan dana ORI ternyata
digunakan pemerintah tidak hanya untuk pembangunan tetapi
sekaligus mencicil utang luar negeri Indonesia. "Strategi ORI ini
ternyata ampuh untuk membayar utang luar negeri kita
(Indonesia). Sekarang pemerintah tidak pusing lagi
menyediakan dana untuk bayar utang,"kata Anggoro kakanya Anggodo.
Dari
penjualan ORI 001, 002, dan 003 yang sudah dilakukan
membuktikan, ternyata potensi mendapatkan uang dari dalam negeri
sangatlah besar. Untuk apa membangun Indonesia dari investasi
PMA jika dana dalam negeri banyak dipegang masyarakat.
"Kalau
pinjam ke luar negeri kan persyaratannya terlalu berbelit.
Bahkan tidak jarang negara donor memberikan syarat yang mengikat
dan mempersulit kebijakan ekonomi dan politik kita. Pinjam
dana dari masyarakat sendiri hanya perlu membagi
keuntungan dan mengembalikan tanpa syarat," tegas Anggodo
lagi.